Senin, 25 Mei 2015

Sejarah Candlestick



Sejarah Candlestick



Candlestick memulai cerita hidupnya sejak abad 17‐an di Jepang. Candlestick digunakan oleh seorang pedagang beras yang bernama Munehisa Honma, di mana Honma menggunakan candlestick untuk melihat psikologis pedagang beras dan meramalkan pergerakan harga tersebut. 

Pada masa itu, Jepang masih dalam masa pemerintahan samurai atau shogun atau tuan tanah. Oleh karena itu, dunia militer sangat kuat mempengaruhi kehidupan masyarakat masa itu. Hal ini juga terlihat dalam penamaan pola – pola candlestick yang menyentuh hal – hal berbau militer. Sebut saja pola “Three White Soldiers” dan “Hammer”. 

Candlestick kemudian dipopulerkan oleh Steve Nison dalam bukunya yang berjudul “Japanese Candlestick Charting Techniques” pada 1990–an. Dan sejak itu, candlestick mulai banyak digunakan dan terkenal di seluruh dunia. 

Sebelumnya, trader dari Barat lebih sering memakai bar chart sebagai bentuk harga dalam chart mereka. Namun penggunaan bar chart sedikit menyulitkan terutama bagi pemilik mata yang kurang dapat melihat dengan jelas (rabun). Karena candletsick lebih dominan menggunakan warna, maka candlestick lebih banyak disukai kebanyakan trader.


Candlestick sebagai Salah Satu Bentuk Harga

Candlestick termasuk dalam bagian dari bentuk harga (price chart) yang digunakan sebagai penunjuk harga dalam chart yang digunakan analis teknikal untuk menganalisis. Adapun beberapa bentuk harga (price chart) yang dikenal hingga saat ini, antara lain selain candlestick adalah :

1. Bar Chart
2. Line Chart
3. Equivolume
4. Point And Figure 

Pada umumnya, bentuk harga tersebut hanyalah sebagai alat bantu untuk analisis lebih lanjut, seperti dengan menggunakan moving average, stochastic oscillator, trendline, maupun chart pattern. 

Namun, masing – masing bentuk harga tersebut memiliki metode analisis yang dapat berdiri sendiri tanpa bantuan metode lain. Hal ini hanya dapat digunakan secara baik oleh analis yang memang mengkhususkan diri ke dalam analisis jenis ini.


Cara Membaca Candlestick 

Sebelum kita melihat bentuk standar candlestick, pertama kita harus mengetahui ada empat tipe harga yang penting dalam perdagangan forex. Empat tipe harga tersebut adalah :

1. Harga pembukaan (Opening Price/Open) 
Harga pembukaan adalah harga yang pertama kali terjadi (matched/ done) pada suatu perdagangan forex di waktu awal pembukaan market forex.

2. Harga penutupan(Closing Price/Close) 
Harga penutupan adalah harga yang terakhir kali terjadi (matched/ done) pada suatu perdagangan forex di waktu akhir menjelang penutupan market forex.


3. Harga Tertinggi (Highest Price/High) 

Harga tertinggi adalah harga tertinggi yang pernah terjadi dalam satu hari perdagangan forex di market. Terkadang, harga pembukaan atau harga penutupan menjadi harga tertinggi dalam satu hari perdagangan saham tersebut.

4. Harga Terendah (Lowest Price/Low) 
Harga terendah adalah harga terendah yang pernah terjadi dalam satu hari perdagangan forex di market. Seperti harga tertinggi, harga pembukaan atau harga penutupan dapat menjadi harga terendah dalam satu hari perdagangan saham tersebut.


Dalam analisis teknikal, tipe harga terpenting yang sangat diperhatikan adalah harga pembukaan dan harga penutupan. Karena pada saat harga pembukaan – lah yang menjadi tolak ukur perdagangan forex pada hari itu. Harga penutupan menjadi tolak ukur perdagangan forex untuk esok hari. Sehingga, baik analis maupun trader akan sangat memperhatikan harga pembukaan dan harga penutupan. 

Berikut adalah bentuk dan cara membaca Candlestick :

About the Author

Unknown

Author & Editor

Has laoreet percipitur ad. Vide interesset in mei, no his legimus verterem. Et nostrum imperdiet appellantur usu, mnesarchum referrentur id vim.

Posting Komentar

1000 $ Dolar Gratis


Percakapan Obrolan Berakhir

Dolar Gratis1000 $


Percakapan Obrolan Berakhir

BitCoin

Weekend Bitcoins

 
Bitacademy Forex Indonesia © 2015 - Blogger Templates Designed by Templateism.com